Bisniscom, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. menyaluran pembiayaan sebesar Rp9,5 triliun sampai dengan akhir 2020, tumbuh 6 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp9 triliun.. Pertumbuhan pembiayaan yang sehat ini juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang baik. BTPN Syariah berhasil menjaga NPF (Non Performing Financing) di posisi 1,9 persen. JAKARTA PT Bank BTPN Syariah Tbk membukukan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 855 miliar. Perolehan laba ini menurun dari Rp 1,40 triliun di tahun sebelumnya. Namun demikian, perseroan masih mampu mencatat penyaluran pembiayaan yang tumbuh hingga akhir Desember 2020. IFpa. - Perbankan syariah berlomba-lomba meningkatkan dana murah. Mulai merelokasi kantor cabang yang lebih strategis. Hingga, menggandeng institusi untuk mengelola payroll pegawai. Hingga kuartal I 2023, Bank BTPN Syariah mampu menghimpun dana pihak ketiga DPK sebesar Rp 12,8 triliun. Angka tersebut tumbuh 16 persen secara tahunan dari Rp 11 triliun pada tahun lalu. Bank juga memiliki rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio CAR yang kuat di level 51,7 persen. Jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. “Semua dana yang terhimpun ini sepenuhnya disalurkan untuk membuka akses pembiayaan kepada masyarakat inklusi yang ada di pelosok negri dari Aceh hingga di Nusa Tenggara Timur,” Direktur BTPN Syariah Dewi Nuzulianti dalam peresmian kantor cabang Kacab syariah baru di bilangan Radio Dalam, Kamis 8/6. BTPN Syariah merelokasi kantor cabang syariah Pondok Indah yang sebelumnya di Plaza Pondok Indah V. Hal itu dilakukan untuk membuka peluang pendanaan yang lebih baik. Selain itu, lebih terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat inklusi. Baca Juga Eri Cahyadi Pejabat di Surabaya Tak Lapor Harta Kekayaan Tidak Dapat TPP Dewi meminta kantor cabang syariah Pondok Indah mampu memberikan layanan prima. Berorientasi pada kenyamanan dan kepuasan nasabah. Melalui dana yang dihimpun, nantinya juga berkontribusi dalam memberdayakan jutaan keluarga inklusi di Indonesia. Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk BSI bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan Kemenhub. Yakni,Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Satuan Kerja Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek untuk pengelolaan atau payroll gaji karyawan. Melalui kolaborasi ini, bank syariah pelat merah itu akan melayani lebih dari 900 pegawai. Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pengelolaan gaji berupa payroll dengan berbagai kementerian dan lembaga terbukti memberikan efisiensi beban bagi hasil. Makanya, program ini merupakan salah satu fokus perseroan untuk menghimpun dana murah. “Dengan sistem layanan BSI Management System, memudahkan institusi mengatur transaksi keuangannya tanpa harus datang ke bank,” terangnya. Baca Juga Terpapar Asap Kebakaran Hutan Kiriman dari Kanada, Langit Amerika Berubah Warna Di sisi lain, upaya tersebut sekaligus mendorong inklusi keuangan dan ekonomi syariah di lingkungan kementerian. Per April 2023, jumlah tabungan wadiah BSI mencapai Rp 39,3 Triliun. Sebanyak 90 persen di antaranya dihimpun oleh perseroan melalui layanan digital. Di sisi lain, payroll juga mengalami pertumbuhan 7,9 persen year-to-date YtD. Hingga saat ini, BSI sendiri telah melayani sekitar 300 ribu payroll untuk ASN. han JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. membukukan laba bersih Rp854,61 miliar sampai dengan akhir 2020. Perolehan tersebut menyusut 38,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,40 laporan keuangan BTPN Syariah yang dipublikasikan hari ini, perolehan laba ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp3,54 triliun atau turun 9,9% sisi lain, beban operasional lainnya meningkat 18% menjadi Rp2,42 triliun. Peningkatan ini berasal dari kerugian penurunan nilai aset keuangan impairment yang naik hampir tiga kali lipat. Sehingga laba operasional tercatat Rp1,12 triliun atau turun 40,43%. Adapun, secara total aset naik 6,89% yoy menjadi Rp16,44 triliun per 31 Desember sisi penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,5 triliun sampai dengan akhir 2020 atau tumbuh 6% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp9 triliun. Pertumbuhan pembiayaan yang sehat ini juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang baik. BTPN Syariah berhasil menjaga NPF Non Performing Financing di posisi 1,9%. Dana pihak ketiga tumbuh 4% yoy menjadi Rp9,8 triliun dari Rp9,4 triliun. Sampai akhir Desember 2020, bank masih memiliki rasio kecukupan modal capital adequacy ratio/CAR yang kuat di posisi 49,4%, jauh di atas rata-rata Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo menyatakan penyusutan laba perseroan terjadi karena perseroan memupuk pencadangan untuk mengantisipasi risiko pemburukan JugaAlhamdulillah, Pembiayaan BTPN Syariah BTPS Tumbuh 6 Persen pada 2020Tegaskan Komitmen, Bank Syariah Indonesia BRIS Bidik Pembiayaan UMKM 25 Persen"Laba susut hampir 40% karena pencadangan. Pencadangan kami naikkan 3 kali lipat dari 2019 menjadi Rp849 miliar sehingga coverage ratio jadi 470%," ujarnya, Selasa 9/2/2021. Hadi menuturkan, dalam melayani segmen prasejahtera produktif yang menjadi fokus BTPN Syariah, langkah berkesinambungan dalam memberdayakan yang telah dilakukan lebih dari satu dekade menjadi salah satu faktor penting dalam membantu menghadapi situasi sulit nasabah seperti di masa pandemi yang dijalin secara intensif serta terukur dari para bankirpemberdaya di lapangan yang disebut “community officer” menumbuhkan kepercayaan yang positif pada diri nasabah bahwa mereka bisa menghadapi tantangan dengan optimis dan tangguh bersama di masa pandemi mengatakan banyak pelajaran yang bisa dipetik dalam masa pandemi ini. Pelan tapi pasti, perseroan menyaksikan nasabah terus bergerak menjadi adaptif, kreatif, positif dan pantang menyerah dalam menghidupkan kembali maupun menjalankan usahanya."Upaya kami sejak awal dalam membangun empat perilaku unggul BDKS yaitu Berani, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu menjadi amunisi mereka dalam menjalani usaha di tengah pandemi. Mereka menjadi gigih dan tangguh sehingga roda usahanya bisa kembali dan terus berjalan," terangnya dalam siaran pers, Rabu 10/2/2021.Perseroan menyadari bahwa BTPN Syariah bukanlah satu-satunya yang menjadi faktor penentu pencapaian semua stakeholder juga menjadi penentu yang signifikan, seperti karyawan yang disebut bankirpemberdaya, gigih dalam menjalankan amanahnya, nasabah pendanaan yang mempercayakan dana mereka untuk disalurkan kepada seluruh nasabah prasejahtera produktif, para pemegang saham yang merestui aspirasi Bank serta dukungan dari regulator serta pemerintah yang terus berupaya terbaik melalui progam Pemulihan Ekonomi Nasional PEN. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

gaji btpn syariah 2020